0 puisi kami untuk para pedasi

rintihan malam terus berganti
tata ruang pun terus berubah
akan kah ada sebercak harapan
untuk bangsa negeri kami

            tangisan, rintihan, kepedihan
            akan kah ini yang akan kami rasakan seterusnya
            di tengah persoalan yang terus datang
            para pedasi duduk senang menggarap uang

tidakkah engkau peduli melihat saudaramu?
tidakkah hati nuranimu berkata, "ya aku mau bantu"
dimana letak hatimu pak??
negeri ini membutuhkan kalian

            bukan ucapan belasungkawa yang kami tunggu
            bukan janji cerpenmu yang berbingkai emas
            adakah kepdulianmu terhadap kami??
            mengapa tega kau mengkhianati negeri??

tiada kah cukup gaji menghidupimu??
berilah kepintaranmu untuk negeri ini
karena kenapa??
karena di negeri inilah kau dilahirkan

Artikel Terkait :